berita
Para Bakal Calon Presiden di Tiktok-sphere
Jejaring interes/perhatian antar video-video politik di Tiktok. Dua video yang terhubung memiliki kesamaan interes di kalangan para pengguna Tiktok, muncul di for your page layar Tiktok.
Pemilu 2014 menyaksikan media sosial Twitter sebagai ruang propaganda kampanye yang menakjubkan. Pemilu 2019 Youtube tampaknya menjadi ruang propaganda dahsyat yang “menggeser” televisi di tengah derasnya arus internet broadband saat itu. Bagaimana lanskap digital politik di Pemilu 2024? Mungkin Tiktok-sphere akan lebih banyak berkisah, sebagaimana yang terlihat saat ini, kurang dari setahun jadwal Pemilu 2024.
Jagat Youtuber Indonesia: antara kompetisi & kolaborasi
Pemetaan akun-akun podcast Youtube terpopuler Indonesia hingga Maret 2023 berdasarkan sentralitas jejaring following antar channel
Dunia menyaksikan bahwa ruang talkshow, perbincangan, gosip & cengkerama populer tak lagi dimonopoli oleh kantor berita, stasiun televisi, stasiun radio. Pegembangan berbagai protokol telekomunikasi yang makin hari senantiasa memperlebar bandwidth menjadikan media sosial tak hanya berisikan ekspresi tekstual, namun juga berwujud audio & video. Namun “anarki” & aspek egaliter dari semua akun-akun media sosial tak bertahan lama, karena sifat alami dari interaksi sosial senantiasa melahirkan hirarki, pola kasta, & pemeringkatan hingga otoritas informasi dari akun-akun tersebut.
Jejak Transmisi Komunitas Virus Corona
Jejaring Transmisi Virus Corona di Indonesia sejak Maret 2020 hingga Januari 2021. Pewarnaan simpul menunjukkan pola pengelompokan (klaster)
Infeksi ke-nol COVID-19 di Indonesia diduga mendapatkan virus tersebut saat berdansa dengan seorang Jepang di malam Valentine 14 Februari 2020, yang positif saat diperiksa di Malaysia. Dari tengah bulan hingga awal Maret 2020 saat kasus pertama tersebut diumumkan, gerbang-gerbang imigrasi masih terbuka. Semenjak kasus pertama, berbagai kasus bermunculan sehingga dikenallah dua macam transmisi, yakni “kasus impor” (imported case) dimana infeksi terjadi di manca negara, dan “klaster kasus” di mana infeksi terjadi di dalam negeri. Kasus COVID-19 meninggal pertama di Indonesia diketahui adalah orang ter-infeksi ke-25, sembilan hari setelah pengumuman Orang ke-nol, seorang perempuan berkebangsaan asing yang tergolong “kasus impor”. Meninggal dunia dengan penyakit penyerta (diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi) yang sudah menahun dan kronis diderita.
Quo Vadis Kredibilitas Media Berita
Perkembangan media daring dan media sosial dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengubah secara radikal cara publik mengkonsumsi informasi. Survei menunjukan bahwa 63% publik mengkonsumsi berita secara digital, sementara jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menjadi tempat dimana publik menerima, berbagi dan mendiskusikan berita berbagai perkembangan terbaru. Kombinasi media daring dan media sosial memperkuat peran dari media sebagai gatekeeper of information dalam pembentukan opini publik. Namun juga memunculkan kekhawatiran tersendiri, terkait dengan netralitas media dan mewabahnya mis/dis-informasi.
Upaya untuk lebih jauh memahami keberpihakan media dalam berbagai peristiwa politik terkendala oleh minimnya data rating ideologi media. Hal ini sulit diukur karena mayoritas media berita tidak menunjukan posisi politiknya secara terbuka. Dalam studi ‘Media Partisanship during Election: Indonesian Cases’, yang kami paparkan di Complex Network 2020: The 9th International Conference on Complex Networks and their Applications (December 1-3, 2020 - Madrid, Spain), kami mengajukan cara yg inovatif, menggunakan graph based-learning algorithm, untuk mengidentifikasi secara otomatis posisi politis sebuah media berita, dan juga pembacanya.
Ruang Informasi yang Terbelah: Anatomi Lanskap Media Berita Indonesia
Di tengah tren pembelahan ekstrim diskursus politik dewasa ini maka upaya saintifik untuk memahami dinamika sosial dan teknologi yang melatarbelakangi tren tersebut menjadi suatu yang krusial.
Mewabahnya sikap partisan ekstrim dalam berbagai peristiwa politik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan pesat teknologi digital, media social dan media berita daring, yang semakin mempermudah warga dalam memperoleh dan mendiskusikan informasi politik. Di satu sisi, teknologi digital memperbesar peluang individu terpapar oleh informasi dari beragam cara pandang. Namun di sisi lain, mediasi dan personalisasi informasi oleh jejaring social juga berpotensi membatasi paparan hanya pada informasi yang disepakatinya secara politik, memunculkan mispersepsi atas fakta dan peristiwa dan adopsi sikap politik yang semakin ekstrim seiring waktu.
Tentang Pemilu USA 2020
Keriuhan panggung politik sepertinya tak pernah berhenti. Setelah Pemilu Presiden Indonesia 2019 yang super gaduh, kini berlanjut pada keriuhan di tingkat daerah, yaitu pemilihan kepala daerah (pilkada). Di era pandemi, ini menjadi hiburan tersendiri, khususnya bagi para pemerhati politik. Namun tulisan ini tidak menyoal politik Indonesia. Ini tentang pemilu di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Pemilu presiden AS 2020 dipandang banyak pihak sebagai salah satu momen historis dalam sejarah politik AS. Voter turnout diperkirakan mencapai 65% dari total pemilih, merupakan yang terbesar sejak tahun 1908. Kamala Harris adalah perempuan, kulit hitam, dan keturunan Asia-Amerika pertama yang akan menjabat posisi Wakil Presiden. Namun yang paling disambut sukacita oleh warga dunia adalah kekalahan petahana Donald Trump, sosok yang dipandang berkontribusi besar pada ketidakstabilan tatanan global dalam 4 tahun terakhir.
Membandingkan Kebijakan Pandemi, In Silico
Pandemi masyarakat buatan dengan panel pengaturan parameter. Bulatan sebagai representasi entitas agen di mana warna merah menandakan agen terinfeksi, hijau agen yang sembuh, dan putih agen rentan.
Kita menyaksikan bagaimana negara-negara di dunia berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan dan ketiadaan vaksin, strategi-strategi intervensi yang feasible bertumpu pada upaya mitigasi di level sosio-masyarakat. Pembatasan interaksi dan “transmisi” sosial dalam ragam bentuknya diberlakukan untuk menekan laju penyebaran penyakit dan angka mortalitas. Ide dasarnya, memisah populasi terinfeksi dari mereka yang berstatus rentan. Bagaimanapun, penerapan kebijakan demikian berimbas pada aspek non-epidemiologis seperti ekonomi, sosial-budaya, hingga aspek psikologis di tataran individu.
Mengukur Risiko Kewabahan Covid19
Keragaman kewilayahan atas risiko terpapar wabah COVID-19 di bagian timur Pulau Jawa dan Pulau Bali
Wuhan, Tiongkok bagian tengah, terguncang oleh penyakit yang disebabkan oleh sebuah varian virus Corona. Kota yang telah berusia lebih dari 35 abad itu sejak dulu memang menjadi episentrum ekonomi industrial Tiongkok. Jantung negeri berpenduduk terbesar seplanit bumi itu lumpuh, sehingga senegara pun lumpuh. Partner lebih dari seperlima ekspor-impor Indonesia tersebut terguncang, dan guncangannya bagaimanapun tiba ke Indonesia. Dunia yang semakin terhubung satu sama lain, baik secara fisik, secara ekonomi, dan digital menyebabkan tak lama kemudian COVID19 pun menjadi pandemi, diikuti oleh “eko-demi” dan “info-demi”.